Jumat, 10 April 2020

PENGALAMAN PRIBADI



Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah atas jasad yang masih bernyawa dalam tubuh kita ya, dan untuk kalian yang berkunjung diblog aku jangan lupa ya untuk selalu bersyukur dan tersenyum :)
Kali ini aku mau berbagi sedikit cerita tentang pengalaman hidupku yaitu ditinggalkan sosok ayah yang menjadi panutanku selama ini. Semoga ada sisi baik yang dapat diambil dari kisah aku ya…….

Tampak seorang gadis itu sedang merenung, ia tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi seorang anak yatim yang kehilangan seorang ayahnya. Gadis itu adalah aku, ya tentu saja itu menjadi mimpi buruk yang mungkin tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Waktu saat kehilangan, aku masih duduk dibangku  kelas 2 smp, dan kebetulan aku bersekolah di smpn 4 babelan. Pagi itu tampak begitu cerah bahkan mataharipun seolah teresenyum kepadaku, ia memberi petanda bahwa sinarnya akan memberiku semangat untuk tetap tersenyum. Saat  itu aku sedang sarapan ketoprak yang menjadi menu makanan kesukaanku, dan saat itu aku kebagian sekolah pada siang hari, karena kebetulan sekolahku dulu dibagi menjadi kelas pagi dan juga siang. Ketika sedang  menikmati makanan yang sedang aku makan, tiba – tiba saja suara handphoneku berdering, langsung membuatku kaget dan segera mengangkatnya. Dan ternyata rekan ayahlah yang menelpon dan memberi kabar bahwa keluargaku harus segera menuju rumah sakit said sukanto yang berada di Jakarta timur, dimana ayahku pada saat itu sedang dibawa kerumah sakit. Tanpa pikir panjang mamah dan kakakku tentu bergegas untuk kesana dan kebetulan aku tidak ikut bersama mereka dikarenakan pada siang harinya harus bersekolah. Dan setelah tak lama aku mendengar suara bule yang sedang menelpon dengan nada menangis didepan rumahku, sebelumnya bule aku ini  rumahnya berdekatan denganku mungkin hanya berjarak 5 rumah saja. Tentu hal itu membuat aku penasaran dan bertanya kepadanya kenapa menangis. Dan dia memberitahu bahwa ayahku telah tiada. Mendengar hal tersebut tentu membuat hatiku hancur bahkan menangis sejadi – jadinya. Sampai semua tetanggaku mendatangi rumahku dan membantu proses jenazah hingga akhir.  pada saat itu aku sangat hancur bahkan beberapa kali aku jatuh pingsan saat jenazah ayahku tiba dirumah. Semua yang berada disitu ikut merasakan dukaku. Saat aku memandangi beliau aku melihat ayahku dimana ia tertidur dengan senyum indahnya, seolah ia memberi tanda bahwa aku dan keluarga harus menerima dengan ikhlas. Berat memang harus berada di posisi seperti ini, dengan mentalku yang belum siap dan kedekatanku dengan ayah yang begitu erat membuat diriku hancur, namun aku terus mencoba untuk mengikhlaskannya agar ayah disana tenang disisi allah subhanahu wa’taala. Sampai tibalah dimana jenazah ayahpun segera diberangkatkan di solo dinama tempat ayah dilahirkan. Mungkin ada yang bertanya kepadaku kenapa harus dikuburkan disana ? apa tidak kejauhan dengan keluarga? jadi ini kesepakatan keluarga dimana sebelumnya menjadi permintaan terakhir ayah sebelum beliau meninggal dunia, karena sebelumnya  beliau pernah bilang ingin dimakamkan disamping makam kedua orang tuanya. Karena ayah kebetulan seorang polisi maka untuk proses pemakamanpun harus diadakanya upacara pelepasan untuk menghormati jasanya. Sungguh ada penyesalan yang begitu amat mendalam dimana saat jenazah ayah dimasukan kedalam liang lahan aku tidak dapat melihatnya untuk terakhir kalinya karena beberapa kali aku jatuh pingsan. 


Aku sedih dan begitu amat terpuruk dengan kehilangan sosok  seorang ayah yang bagiku sangat luar biasa dalam keluargaku, beliau yang tidak pernah mengeluh dalam mencari rezeki dan selalu ingin membuat keluarga kecilnya selalu bahagia bersamanya. Kalau  mengingat tentang beliau aku punya kebiasaan dimana waktu aku Sd setiap sore pasti beliau menghampiri ke lapangan bola didekat kavlingku dan menggendongku sampai rumah dan tidak hanya itu saja beliau juga biasa membangunkanku untuk sholat subuh serta mencium kening saat hendak berangkat kerja, hal sederhana yang beliau lakukan namun begitu berarti untukku. Jujur saja putrimu sangat merindukanmu bahkan hingga saat ini aku selalu mengingatmu dan berharap bisa bertemu denganmu walau didalam mimpi. Terima kasih ayah engkau selalu mengajarkanku apa itu arti kehidupan, berbagi untuk sesama dan mengajarkanku untuk selalu beribadah dan rendah hati kepada siapapun. Aku bangga dengan dirimu.
Dan untuk teman-teman yang masih memiliki orang tua yang lengkap aku cuman mau berpesan, tolong sayangi mereka dan luangkan waktu untuk mereka walau hanya sekedar mengajaknya mengobrol. Karena hal sekecil apapun yang kalian lakukan pasti sangat berarti untuk mereka. Karena percaya deh ketika mereka sudah tiada akan baru terasa kehilangannya.
Mungkin hanya ini yang dapat aku ceritakan kepada kalian, semoga cerita ini ada hal positif  yang kalian bisa ambil ya.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

1 komentar:

  1. Sedihh yaa kalo di ceritain begini😢, tetap semangat kak sekarang focus ke ibu hehehe

    BalasHapus